Segala yang hadir selalu berdampingan yang pergi. Semua yang bertumbuh akan menuju layu. Adanya kelahiran pasti akan bertemu dengan kematian. Kebahagiaan berseberangan dengan kesedihan dan lain sebagainya. Harapanpun juga bersebelahan dengan kecemasan dan kekhawatiran. Sahabat beauty, semua yang berawal pasti akan berakhir. Begitu pula kehidupan kita. Akan tiba saatnya kita menghadap Tuhan. Kemarin salah satu staf kami telah berpulang menuju rumah peristirahan terakhir. Tak terasa baru kemarin rapat untuk kegiatan kantor dan tiba-tiba dia sudah berpulang. Ada rasa hampa dan kosong yang tersisa.
Sahabat beauty, seringkali kita mengisi kekosongan hati kita dengan mencoba mencari hal lain atau hal baru. Bukan cuma semata untuk menutupi perasaan hampa tetapi untuk mengurangi penat dengan segala hal. Saya ingin berbagi beberapa tips yang sering kali saya lakukan saat perasaan itu merasuki kita karena saya yakin bahwa kehilangan bukan sesuatu yang enak tetapi itulah tahap yang harus dilalui.
- Semeleh Ati (Berbesar hati)
Dalam kepercayaan orang jawa terkenal dengan slogan “wong kang sumeleh atine bakal ayem uripe”. Pernyataan di atas bukanlah kepercayaan semata tetapi sebuah falsafah hidup yang luar biasa. Berbesar hati memang tidak mudah. Menaikkan ego lebih mudah daripada menurunkan ego. Iya gak sih? Pasti iya hehe. Orang yang sumeleh atine biasanya akan lebih mudah menerima kebaikan. Lebih mudah menerima sisi baik daripada yang mengingat keburukan sehingga kita tidak akan terforsir untuk hal-hal yang kurang penting.
- Nglakoni Kesenengan (Melakukan Hal yang Disukai)
Melakukan hal yang disukai dapat membantu hati kita agar lebih nyaman. Setidaknya dengan melakukan hal yang membangkitkan adrenalin kita tidak akan terpuruk dalam kesedihan yang berlarut-larut.
- Silaturahmi
Siapapun tak ada yang memungkiri bahwa silaturahmi merupakan salah satu pintu rezeki. Interaksi dengan orang lain akan membuat otak kita berpikir dan aktif dengan topik-topik obrolan yang menarik sehingga mengurangi kesedihan kita.
- Netepi Laku Becik (Berfokus pada hal yang Positif)
Semua sistem organisasi tubuh kita tergantung dari cara kerja otak. Apabila kita terus berfokus untuk melakukan hal-hal yang bersifat positif dan kontributif maka secara tidak langsung kita telah menumbuhkan perasaan untuk bangkit dari keterpurukan.
- Nulis (Menulis)
Tidak semua orang suka menulis tetapi cara ini menurut saya juga cukup manjur untuk mengobati perasaan kehilangan. Perasaan-perasaan kita bisa dideskripsikan secara nyata meskipun hanya melalui selembar kertas. Dan hal tersebut tentu akan membuat kita menjadi lebih lega dan leluasa.
Sepertinya mudah tetapi bangkit dari kehilangan tetap memerlukan usaha yang besar dari kita sendiri. Mari kita buktikan bahwa kita tak selemah dari apa yang mereka kira. (Rd-8/7)