Ecospa : Spa yang Berkelanjutan

Spa tradisional mengunggulkan budaya masyarakat dengan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal melalui hubungan kedekatan dengan masyarakat atau dengan kata lain terapi kesehatan spa tradisional. Komponen nilai kearifan lokal ini merupakan salah satu daya dukung dalam ekowisata. Aspek ini merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya, ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Terapi kesehatan spa tradisional dapat pula disebut ekowisata kesehatan spa tradisional. Ecospa pada prinsipnya merupakan wisata spa berbasis lingkungan dan masyarakat yang menekankan keaslian lingkungan. Ecospa mengangkat nilai kearifan lokal dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus mendukung perkembangan sosial dan ekonomi masyarakatnya.

Inovasi baru yang diharapkan dari ecospa adalah pertumbuhan sektor industri spa yaitu adanya persepsi usaha spa yang lebih baik. Hal ini dilakukan dengan cara melibatkan pemberdayaan masyarakat dan mengangkat nilai kearifan lokal (local wisdom) sehingga terbentuk ekowisata kesehatan tradisional spa. Wisata kesehatan spa tradisional (ecospa) merupakan subjek baru yang perlu diteliti dan dikembangkan. Spa tradisional berhubungan dengan penggunaan bahan rempah, tanaman herbal, dan berbagai bahan alam yang lainnya. Bahan-bahan tersebut dimanfaatkan sebagai bahan untuk relaksasi dan penyembuhan yang secara menyeluruh menjadi sebuah kebiasaan yang turun-temurun dan dikemas menjadi ekowisata kesehatan spa tradisional (ecospa tourism).

Ekowisata kesehatan spa tradisional (ecospa tourism) berbasis pada pemberdayaan masyarakat berakar dari budaya masyarakat yang mengangkat kearifan lokal sebagai objeknya. Pariwisata jenis ini termasuk dalam pariwisata minat khusus (special interest tourism). Hal tersebut membuat spa Indonesia memiliki ciri khas sekaligus posisi yang unik dibanding dengan spa negara lain sehingga spa Indonesia dapat berkompetisi di forum internasional. Ekowisata merupakan wisata yang saling memperhatikan lingkungan, alam dan kegiatan masyarakat, sehingga ekospa disebut sebagai wisata yang berkelanjutan.

Sejarah SPA dan Perkembangannya

Spa merupakan bentuk perawatan tubuh dengan beberapa tahapan yang berfungsi untuk relaksasi tubuh, tujuan kecantikan, penyegaran tubuh sehingga meningkatkan kebugaran tubuh. Kata spa berasal dari nama kota kecil “spau” di Provinsi Leige (35 km) tenggara Belgia, Provinsi Luik. Tempat ini memiliki sumber mata air dengan khasiat menyembuhkan, memulihkan, dan meningkatkan kesehatan jiwa raga.  

Di kota Spau, terdapat mata air terkenal yang mengandung mineral dan telah dikunjungi sejak abad ke-14. Pengunjung yang datang dan berendam di mata air kota Spau banyak yang sembuh dari gangguan kesehatan yang diderita. Sejak itulah spau dikenal menjadi spa dengan bentuk terapi yang menggunakan ‘kekuatan’ air mineral untuk menyembuhkan.

Spa merupakan perawatan yang dapat diuraikan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan individu dengan menggunakan beberapa pengetahuan terapan alamiah (natural science), perilaku (behaviour) dan biomedik (biomedical) dengan metode kombinasi ketrampilan massage, hidroterapi, aromaterapi dan dilengkapi dengan makanan dan minuman sehat/herbal, yang berciri khas dan berbudaya Indonesia (Depdiknas,2006).

Bukti lain yang dapat kita peroleh adanya Spa sebagai warisan leluhur yaitu dengan adanya peninggalan seperti pada relief candi Borobudur yang didirikan pada tahun 824, relief dari candi tersebut menggambarkan kehidupan Budha yang mempersiapkan pemandian di kolam yang dipenuhi bunga-bunga serta berbagai macam ekstrak tumbuh-tumbuhan. Pada relief yang lain menunjukan tubuh ratu Maya tangan dan kakinya sedang di pijat oleh para dayang-dayang. Tidak hanya di candi Borobudur, di Kota Yogyakarta juga terdapat tempat pemandian Taman Sari yang dibangun tahun 1789 oleh arsitek Portugis atas permintaan Sri Sultan Hamengkubuwono I. Tempat pemandian tersebut diperuntukkan bagi Raja dan kerabatnya serta berfungsi sebagai tempat mensucikan diri.

Di era modern ini, bersamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, spa berkembang menjadi sarana perawatan terpadu dan menyeluruh yang dilakukan dengan pendekatan terapi tradisional dan modern dengan bertujuan memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan baik fisik maupun spiritual dengan tercapainya kualitas hidup yang lebih baik.

Wellness Tour di Kebun Teh Wonosobo

Wellness Tour merupakan bentuk perjalanan yang mengutamakan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan seseorang secara keseluruhan. Konsep wellness memperhatikan pentingnya keseimbangan kesehatan fisik, mental dan spiritual. Berwisata selain menikmati pemandangan alam, wellness merupakan kegiatan berwisata yang juga memperhatikan kesehatan baik jiwa maupun raga. Konsep wellness memperhatikan pentingnya keseimbangan kesehatan fisik, mental dan spiritual.  

Pada tanggal 27 hingga 28 Desember 2023, PT Putri Kedaton mengadakan perjalanan wisata bersama di kebun Teh Wonosobo yaitu tempatnya di Tambi Wonosobo yang letaknya di ketinggian 1400 mdpl yang berada di kaki Gunung Sindoro. Bukan hanya melihat alam akan tetapi juga menyaksikan bagaimana cara pengolahan teh mulai dari pengambilan bahan baku sampai menjadi bahan jadi. Pengalaman yang sangat menyenangkan karena seluruh karyawan dapat belajar mengenai pembuatan teh. Harga masuk untuk menikmati proses pembuatan teh adalah Rp 75.000/orang dengan minimal jumlah peserta 10 orang, dengan fasilitas mengikuti pelatihan pembuatan teh dan mencicipi teh yang sudah dibuat, serta dapat membawa pulang teh yang sudah dikemas.

Proses pembuatan teh ternyata tidak semudah saat kita menyeduhnya, ada beberapa tahapan yang dilewati untuk menjadi teh yang siap untuk dinikmati. Proses pertama ialah pemetikan daun teh dengan memetik pucuk dari daun, lalu pengolahan dengan tahap pertama proses pelayuan kurang lebih 15 jam ditempat berbentuk persegi Panjang, setiap 6 jam sekali dibalik supaya proses pelayuan (pengurangan kadar air) merata mencapai kadar air 50%. Setelah teh layu, proses pengeringan terus dilakukan hingga 25 menit sampai daun benar-benar kering dan siap untuk digunakan. Teh yang sudah kering akan melewati quality control untuk memilah dari benda-benda asing.

Setelah mengikuti proses pembuatan teh, peserta lanjut dengan mencicipi teh yang sudah dibuat, perjalanan wisata ini sangat menyenangkan karena dapat mengerti proses pembuatan teh yang sesungguhnya, sangat menarik dan memberi banyak ilmu pengetahuan.

Foto bersama GM Tambi Resort
Menikmati teh yang sudah diseduh
Katak pengukur suhu, dengan berubah warna saat disiram air panas