Mengunjungi Museum Pakuwon Kulon Progo

Salah satu hal yang menyenangkan menjadi dosen pariwisata bukan saja bertemu mahasiswa di kelas tetapi tetapi juga berkolaborasi dengan masyarakat. Kebetulan akhir Juli 2025 ini saya berkesempatan menyusuri salah satu sisi Kabupaten Kulon Progo dengan bertemu dengan para pengelola Desa Wisata Sidorejo tepatnya di Museum Pawukon. Sekilas nama museum ini mencerminkan sisi “Jawa” yang kental. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa di setiap sudut museum ini terdapat identitas yang sarat dengan nilai budaya Jawa. Beberapa ornamen yang seperti empon-empon/jamu Jawa, gong, cangkir gerabah, cangkir bambu, ornamen kayu dan bambu tertata rapi di setiap sudut museum.

Museum Pawukon memiliki beberapa hal ikonik yang menjadi bentuk atraksi wisata yang banyak diminati oleh wisatawan. Beberapa kegiatan yang ditawarkan oleh desa wisata ini seperti prasi/gurat lontar dan Jamu Wuku. Bagi pengunjung yang belum pernah tahu konsep penanggalan Jawa menjadi daya tarik tersendiri. Terlebih, hal ini juga memberikan pengalaman penafsiran weton berdasarkan penaggalan Jawa yang dapat di-condro/ditafsirkan berdasarkan wuku/penanggalan lahir. Aktivitas penafsiran wuku di dalamnya juga terdapat penafsiran sifat, prediksi nasib, keberuntungan, pantangan, dan diakhiri dengan pembuatan jamu wuku dari bahan-bahan herbal.

Foto Kunjungan di Museum Pawukon (Dok. Pribadi)

Selain itu, terdapat aktivitas lain yang tidak kalah menarik yaitu gurat lontar/prasi. Aktivitas ini menuntut ketelitian dengan menyalin aksara jawa ke daun lontar dan menggoresnya dengan pemes (pisau kecil/cutter) dan diakhiri dengan melapisi menggunakan kemiri bakar. Selain memberikan warna, lapisan Kemiri berfungsi sebagai pengawet sehingga hasil guratan dapat terbaca dengan baik. Selain melatih kesabaran, menulis gurat lontar juga mengasah kepekaan batin, dan juga menjadi kontemplasi  terhadap keindahan budaya yang sudah mengakar dalam budaya leluhur sejak zaman dahulu.

Jika ditarik benang merah maka Museum Pakuwon tidak sekedar memberikan pengalaman tetapi juga pemahaman bahwa budaya Jawa sarat dengan nilai dan filosofi dalam kehidupannya. Didukung dengan keindahan lingkungan dan konsep wisata Yoga turut melengkapi bahwa Desa Wisata Sidorejo cocok sebagai salah satu bucket list selanjutnya.